MENGADAPI TANTANGAN ZAMAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEOLOGI DARI PEMIKIRAN ASY-ÁRIYAH
DOI:
https://doi.org/10.1856/sik.v1i03.18Kata Kunci:
Asy’ariyah, al-Kasb, Teologi Islam, Takdir, ModerasiAbstrak
Pemikiran Asy’ariyah merupakan salah satu aliran teologi Islam yang muncul sebagai respons terhadap pemikiran rasionalis Mu’tazilah yang dianggap terlalu mengutamakan akal. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji konsep-konsep utama dalam pemikiran Asy’ariyah, termasuk teori al-Kasb, sifat-sifat Allah, kebebasan dan takdir, serta pendekatan epistemologinya yang memadukan wahyu dan akal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data diperoleh melalui analisis mendalam terhadap teks-teks klasik karya tokoh utama Asy’ariyah, seperti Abu Hasan al-Asy’ari, serta literatur sekunder yang relevan. Metode studi kasus juga digunakan untuk mengeksplorasi penerapan pemikiran ini dalam berbagai konteks sosial, historis, dan teologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asy’ariyah menyeimbangkan rasionalitas dan tradisi dengan menolak pemujaan akal yang berlebihan tanpa mengesampingkan penggunaannya. Teori al-Kasb yang menjadi salah satu inti ajarannya menjelaskan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk berusaha, tetapi segala hasil tetap berada dalam kehendak Allah. Pendekatan ini memberikan dasar teologi yang dinamis, memungkinkan umat Islam untuk tetap beramal dan berikhtiar tanpa kehilangan keyakinan pada takdir. Selain itu, Asy’ariyah menekankan keadilan Allah yang tidak dapat diukur dengan standar manusia, keterbatasan akal dalam memahami hal-hal gaib, dan pentingnya menjaga kesinambungan ajaran Islam.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Restu Saputra, Saripuddin Napitupulu, Febri Jannatul Yuda, Nunu Burhanuddin

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.