Konsep Ketuhanan dalam Filsafat Ibn Arabi dan Muhammad Iqbal: Telaah Sufistik-Modern terhadap Arah Pendidikan Islam Kontemporer

Penulis

  • Andy Riski Pratama Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, Indonesia
  • Wedra Aprison Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.1852/ri.v1i03.71

Kata Kunci:

Ibn Arabi, Muhammad Iqbal, Ketuhanan, Pendidikan Islam

Abstrak

Artikel ini mengkaji konsep ketuhanan dalam filsafat dua tokoh besar dunia Islam, yakni Ibn Arabi dan Muhammad Iqbal, dalam konteks arah pendidikan Islam kontemporer. Ibn Arabi dikenal dengan gagasan wahdat al-wujud yang menekankan aspek mistis dan kesatuan eksistensial antara Tuhan dan makhluk, sedangkan Muhammad Iqbal menekankan dinamika ego (khudi) dalam relasi transenden-manusiawi secara lebih rasional dan progresif. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi terhadap karya-karya utama kedua tokoh, seperti Futuhat al-Makkiyah dan Reconstruction of Religious Thought in Islam. Hasil telaah menunjukkan bahwa meskipun berangkat dari pendekatan yang berbeda—sufistik-transendental dan rasional-modern—keduanya mengedepankan visi pendidikan Islam yang membentuk manusia spiritual yang sadar akan eksistensinya, tanggung jawab moral, dan relasi vertikal dengan Tuhan. Relevansi pemikiran Ibn Arabi dan Iqbal dalam pendidikan Islam kontemporer terletak pada integrasi antara dimensi ruhani dan nalar, yang diperlukan untuk menjawab tantangan zaman modern tanpa kehilangan akar transendensinya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Affifi, A. (2016). Ibn ‘Arabi’s concept of divine unity: Towards a spiritual pedagogy. Religions, 7(6), 69. https://doi.org/10.3390/rel7060069

Azra, A. (2012). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bakhtiar, A. (2016). Konsep ketuhanan dalam Islam: Telaah filosofis terhadap pemikiran Ibn ‘Arabi dan kontribusinya terhadap pendidikan Islam. Jurnal Filsafat, 26(2), 179–194. https://doi.org/10.22146/jf.13885

Burhanuddin, J. (2019). Sufisme dan modernitas: Studi atas relevansi pemikiran Ibn ‘Arabi di era kontemporer. Jurnal Pemikiran Islam, 45(1), 55–72.

Chittick, W. C. (1989). The Sufi path of knowledge: Ibn al-‘Arabi’s metaphysics of imagination. State University of New York Press.

Chittick, W. C. (2000). Sufism: A short introduction. Oneworld Publications.

Hidayat, K. (2004). Psikologi kenabian: Sebuah pendekatan baru terhadap studi nabi dan kenabian dalam Islam. Jakarta: Mizan.

Iqbal, M. (1930/2008). The reconstruction of religious thought in Islam. Stanford University Press.

Kaukab, S. M. (2001). Iqbal’s concept of Khudi. Iqbal Academy Pakistan.

Munir, M. (2020). Gagasan Khudi Muhammad Iqbal dan implikasinya dalam pendidikan karakter. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 66–78.

Nasr, S. H. (2006). Islamic science: An illustrated study. World Wisdom.

Nasr, S. H. (2007). The garden of truth: The vision and promise of Sufism, Islam’s mystical tradition. HarperOne.

Rahman, F. (1970). Islamic methodology in history. Central Institute of Islamic Research.

Safi’i, A. (2018). Integrasi tasawuf dan pendidikan: Konsep pendidikan spiritual Ibn ‘Arabi. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(1), 20–31.

Siddiqi, M. N. (2011). Philosophy of education in the light of Iqbal’s thought. Pakistan Journal of Islamic Research, 8, 41–52.

Westra, H. (2009). Between metaphysics and poetry: The path to God in Ibn ‘Arabi. Philosophy East and West, 59(4), 455–473.

Zarkasyi, H. F. (2013). Filsafat pendidikan Islam: Dari gagasan ke implementasi. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 23–38.

Telah diserahkan

2025-07-27

Diterbitkan

2025-07-27

Cara Mengutip

Andy Riski Pratama, & Wedra Aprison. (2025). Konsep Ketuhanan dalam Filsafat Ibn Arabi dan Muhammad Iqbal: Telaah Sufistik-Modern terhadap Arah Pendidikan Islam Kontemporer. Riset Islamika : Jurnal Pendidikan Islam, 1(03), 226–231. https://doi.org/10.1852/ri.v1i03.71

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.