PENGUATAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA MAN DHARMASRAYA
DOI:
https://doi.org/10.1852/ri.v1i02.32Kata Kunci:
Karakter, Disiplin, Jujur, Pembelajaran Akidah Akhlak.Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa siswa tidak datang tepat waktu, kurang bersikap sopan santun, pengkondisian lingkungan kelas, sekolah dan aturan kelas. Dan jujur ada sebagian siswa yang tidak jujur dalam akademik, kurang mengakui kesalahan, komunikasi terbuka dan kejujuran mengelola waktu. Penguatan karakter disiplin dan jujur sangat penting untuk ditanamkan pada siswa agar dapat melatih siswa memiliki keperibadian disiplin dan jujur untuk diri sendiri maupun orang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui cara guru melakukan penguatan karakter disiplin dan jujur dalam pembelajaran akidah akhlak siswa kelas FASE E 3 MAN Dharmasraya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif, lokasi penelitian di MAN Dharmasraya. Informan kunci Guru akidah akhlak MAN Dharmasraya, informan pendukung Kepala sekolah dan siswa kelas FASE E 3 MAN Dharmasraya. Teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan Teknik keasbsahan yang dilakukan adalah triangulasi sumber. Hasil analisis menunjukkan bahwa cara guru menguatkan karakter disiplin dan jujur dalam pembelajaran akidah akhlak siswa kelas FASE E 3 MAN Dharmasraya ada empat, yaitu: Guru akidah akhlak memiliki peran penting dalam membentuk karakter disiplin dan jujur siswa melalui pembiasaan, keteladanan, pengkondisian lingkungan kelas dan manajemen kelas yang tepat. Dalam menciptakan karakter disiplin, guru selalu memberikan nasehat agar siswa membiasakan datang tepat waktu dan memberikan keteladanan dengan bersikap sopan santun, mengucapkan terima kasih dan membuat aturan kelas yang jelas. Sementara itu, dalam mengembangkan karakter jujur, guru mendukung kejujuran akademik dengan memberikan sanksi yang bersifat mendidik, melakukan keteladanan dengan mengakui kesalahan, berkomunikasi terbuka, ramah, saling menghargai, serta mengelola waktu secara jujur dan penuh perhatian.
Unduhan
Referensi
Bastian, A., dkk. (2028). Metoda wawancara. Dalam Metoda pengumpulan dan teknik analisis data.
Harahap, N. I. Y., Hanani, S., Iqbal, M., & Pratama, A. R. (2024). Peran pendidikan Islam dalam mempertahankan integrasi sosial: Pandangan Emile Durkheim dalam sosiologi pendidikan. Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 1–11.
Juliansyah Noor. (2014). Metodologi riset, skripsi, tesis, disertasi serta karya ilmiah. Jakarta: Prenada Media Group.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mutiasari, H., & Yarni, L. (2023). Fenomena bullying dalam kalangan siswa di SMP Negeri 1 Tara. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan, 1(1), 72–86.
Nina Sultonurohmah. (2017). Strategi penanaman nilai karakter jujur dan disiplin siswa.
Pratama, A. R., Rawati, M., Fajri, F., Oktaviany, K., & Messy, M. (2024). Dinamika organisasi mahasiswa: Pengembangan, komitmen, dan transformasi di zaman modern. Jurnal Manajemen & Budaya, 4(2), 28–38.
Rianawati. (2014). Implementasi nilai-nilai karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dan madrasah.
Sagala, H., & Yarni, L. (2023). Pengaruh perilaku overprotective orangtua terhadap interaksi sosial remaja. Educativo: Jurnal Pendidikan, 2(1), 57–64.
Slamet Widodo, dkk. (2023). Buku ajar metode penelitian.
Yusuf Hidayat. (2018). Diskursus PAUD dan MI di era Kurikulum Merdeka.
Unduhan
Telah diserahkan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Heni Istiqomah, Linda Yarni, Darul Ilmi, Ulva Rahmi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


















